Follow us

Jumat, 24 April 2015

Pengembangan dan Perencanaan Bisnis

20.09 Unknown
Bisnis berbasis elektronik, dala ering kita sebut dengan e-Business adalah sebuah kegiatan bisnis yang menggunakan fasilitas jaringan internet. Dalam pelaksanaannya, perusahaan yang akan mengaplikasikan e-Business dalam usahanya tentunya membutuhkan rencana agar penerapannya bisa efektif.
1.         Mendayagunakan komputer personal, jaringan komputer, dan internet seoptimal mungkin. Ini merupakan hal paling dasar yang harus disiapkan sebelum memanfaatkan e-Bussiness.
2.         Membangun halaman web untuk membangung jalinan komunikasi antara perusahaan dengan konsumen secara efektif dan fleksibel.
Setelah semua terpenuhi di atas barulah kita melangkah dalam tahap pembangunan system e-Business, meliputi:
•           Pembangunan Arsitektur e-Business. Arsitektur e-Business merupakan framework konseptual dari infrasktruktur dan aplikasi e-Business yang diwujudkan dalam sebuah perencanaan struktur dan integrasi dari berbagai sumber-sumber yang ada dalam sebuah organisasi. Dalam proses pengembangannya terdiri dari enam langkah, yaitu :
a.     Pendefinisian visi dan tujuan, pendefinisian visi dan tujuan dari organisasi merupakan langkah awal untuk mendapatkan gambaran umum dari organisasi tersebut.
b.      Pendefinisian arsitektur informasi, pendefinisian informasi yang dibutuhkan merupakan langkah selanjutnya untuk mengetahui situasi dan kondisi dalam rancangan pengembangan e-Business.
c.      Pendefinisian arsitektur data, aktifitas pada bagian ini seperti pengklasifikasian data yang dibutuhkan, cara pengolahannya dan sasaran yang ingin diambil untuk pengembangan.
d.      Pendefinisian arsitektur aplikasi, pendefinisian ini dimaksudkan untuk menentukan jenis aplikasi dan batasan-batasan yang diinginkan dalam bidang keamanan.
e.      Pendefinisian arsitektur teknikal, pendefinisian dari arsitektur teknikal dimaksudkan untuk menentukan jenis-jenis hardware dan software secara keseluruhan.
f.      Pendefinisian arsitektur organisasi, dalam bagian ini ditentukan berbagai hal yang berhubungan dengan sumber daya, baik berupa manusia, keuangan, dan waktu yang dipergunakan.
•           Instalasi. Langkah selanjutnya adalah pengimplementasian aplikasi yang telah dibangun atau instalasi. Aktifitas instalasi ini dapat dilaksanakan langsung oleh para tenaga ahli yang ada di perusahaan tersebut atau menggunakan tenaga outsourcing, pilihan ini sangat berhubungan erat dengan pemilihan opsi pengembangan yang dilakukan sebelumnya. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam aktifitas instalasi ini yaitu, bagaimana aplikasi tersebut berhubungan dengan aplikasi yang telah ada.
•           Pemilihan Opsi Pengembangan. Pengembangan aplikasi dari e-Business pada dasarnya mengikuti beberapa pendekatan. Masing-masing pendekatan tersebut memiliki keuntungan dan kekurangan yang pada intinya, pemilihan salah satu dari opsi tersebut akan memberikan efisiensi yang lebih besar dibandingkan opsi-opsi lainnya. Beberapa pendekatan tersebut adalah:
a.     Membeli aplikasi, membeli sebuah aplikasi yang telah diimplementasikan oleh sebuah application service provider (ASP) dapat menghemat biaya dan waktu dibanding dengan membangun sendiri. Tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti kadangkala aplikasi tersebut tidak sepenuhnya diperlukan, sangat susah untuk dimodifikasikan sesuai dengan kebutuhan, susah untuk diintegrasikan dengan aplikasi yang telah lebih dulu digunakan, pelayanan purna jual dari ASP yang buruk dan keterikatan kontrak dengan pihak ASP untuk meningkatkan fungsi dari aplikasi tersebut dikemudian hari.
b.      Menyewa (lease), menyewa aplikasi hampir mirip dengan membeli aplikasi yang diinginkan. Biasanya menyewa aplikasi dilakukan jika aplikasi tersebut sangat mahal. Kadangkala menyewa merupakan langkah awal sebelum membeli aplikasi tersebut dan alasan lain karena keterbatasan tenaga ahli yang akan mengelola pemanfaatan dan pemeliharaan aplikasi tersebut.
c.      Membangun sendiri (in-house development), membangun sendiri aplikasi yang dibutuhkan merupakan salah satu pilihan dari pengembangan e-Business. Walaupun biasanya pendekatan ini membutuhkan biaya yang besar dan menghabiskan waktu yang banyak, tetapi pilihan ini diharapkan sangat mendekati sistem yang diinginkan.
d.      Bekerjasama dengan pihak ketiga, dewasa ini sedang berkembang trend kerjasama antara perusahaan pengembang aplikasi e-Business dengan perusahaan-perusahaan penggunanya. Berbagai jenis kerjasama yang dilakukan seperti kerjasama dengan pengembang e-marketplace, telah mengembangkan berbagai aplikasi e-Business bagi para perusahaan yang ingin membangun bisnis B2C ( Business to Customer) di internet, sedangkan untuk B2B (Business to Business), perusahaan dapat bergabung dalam berbagai pengembang khusus lainnya di bidangnya, bekerjasama dengan third-party auction, perusahaan dapat bekerjasama dengan pihak pelelangan untuk memasarkan produknya sebagai pihak ketiga.
•           Penyebaran/Integrasi. Pada tahapan ini aplikasi yang telah dipilih dan diimplementasikan diharapkan dapat terintegrasi dengan baik dengan segala aplikasi yang telah ada sebelumnya. Berbagai langkah dijalankan dalam tahapan ini seperti pemberian training dan informasi terhadap para pengguna, baik yang berhubungan secara langsung atau tidak dengan aplikasi tersebut, pembuatan kebijakan atau peraturan-peraturan yang mendukung hingga pengintegrasian sistem dengan para supplier dan pihak-pihak terkait lainnya.
•           Operasi/Pemeliharaan. Operasi dan pemeliharaan dari aplikasi yang telah diimplementasikan merupakan langkah selanjutnya yang harus diperhatikan dengan baik. Perencanaan yang baik sangat diperlukan agar seluruh pengimplementasian yang telah dilakukan dapat berjalan dengan sempurna. Selanjutnya, aktifitas pemeliharaan dapat dilanjutkan ke tahap pengembangan selanjutnya untuk penyempurnaan aplikasi yang telah diimplementasikan sesuai dengan maksud dan tujuan aplikasi tersebut dibangun.
Manajemen Teknologi E-Business
Pada dasarnya dalam proses pembangunan dan pengembangan e-Business diperlukan suatu manajamen system informasi yang baik, efektif dan efisisen. Dalam proses pembangunan dan pengembangan e-Business, manajemen teknologi menjadi hal yang tidak kalah penting diantara manajemen komponen system informasi yang lain. Teknologi informasi memiliki kontribusi penting dalam menjalankan proses system informasi e-Business. Teknologi informasi ini dapat disebut sebagai supply atas demand of system information dalam e-Business. Manajemen teknologi dalam proses e-Business ini pada umumnya dapat dikelompokkan dalam dua perspektif, yaitu:
•           Perspektif Teknis
Dilihat dari sisi teknis, manajemen  teknologi informasi dalam e-Business dibagi kedalam dua fungsi, yaitu fungsi penciptaan dan fungsi penyebaran.

Fungsi Penciptaan
Dalam fungsi penciptaan, manajemen teknologi itu dapat berpacu  pada aspek-aspek berikut:
1.         Teknologi informasi harus mampu menjadi medium atau sarana untuk mengubah fakta-fakta atau kejadian-kejadian sehari-hari yang dijumpai dalam bisnis perusahaan ke dalam format data kuantitatif. Ada dua cara umum yang biasa dipergunakan, yaitu secara manual dan otomatis. Yang dimaksud dengan manual adalah dilibatkannya seorang user untuk melakukan data entry terhadap fakta-fakta relevan di dalam aktivitas sehari-hari yang dipandang perlu untukdirekam. Sementara yang dimaksud dengan cara otomatis di sini adalah jika berbagai teknologi dipergunakan sebagai alat untuk merekam fakta dan mengubahnya menjadi data tanpa harus melibatkan unsur manusia sebagai data entry.
2.         Teknologi harus mampu merubah data mentah yang telah dikumpulkan tersebut menjadi informasi yang relevan bagi setiap penggunanya (stakeholders), yaitu manajemen, staf, konsumen, mitra bisnis, pemilik perusahaan, dan pihak-pihaklain yang berkepentingan.
3.         Teknologi mengolah informasi yang diperoleh dengan berbagai konteks organisasi yang ada, menjadi sebuah knowledge yang dapat diakses oleh semua pihak di dalam perusahaan.
4.         Merubah knowledge menjadi wisdom merupakan tugas teknologi informasi yang terakhir dalam proses penciptaan.
Fungsi Penyebaran
Dilihat dari fungsi manajemen tekonologi e-Business dapat meliputi kegiatan manajemen yang berhubungan dengan aspek penyebaran sebagai berikut:
1.         Gathering. Teknologi informasi dikelola (manage) untuk mampu mengumpulkan entiti-entiti tersebut dan meletakkannya di dalam suatu media penyimpan digital. Media penyimpan tersebut harus mampu untuk menangkap berbagai karakteristik unik dari entiti-entiti terkait, yang biasa direpresentasikan dalam berbagai bentuk format media (multi-media), seperti: teks, suara (audio), citra (image), gambar bergerak (video), dan lain-lain.
2.         Organising. Untuk memudahkan pencarian terhadap entiti- entiti di kemudian hari, teknologi informasi dimanage memilik mekanisme baku dalam mengorganisasikan penyimpanan entiti- entiti tersebut di dalam media penyimpan. Konsep-konsep struktur data, database, dan sistem berkas merupakan dasar- dasar ilmu yang kerap dipergunakan sehubungan dengankebutuhan ini.
3.         Selecting. Di saat berbagai pihak di dalam perusahaan membutuhkan entity entiti tersebut, teknologi informasi  diciptakan untuk menyediakan fasilitas untuk memudahkan pencarian dan pemilihan.
4.         Synthesizing. Teknologi informasi diciptaakan mampu memenuhi kebutuhan manajer ini dalam menggabungkan beberapa entiti menjadi satu paket kesatuan yang terintegrasi.
5.         Distributing. Teknologi informasi dibuat dan dikelola dengan memiliki infrastruktur yang dapat menyalurkan berbagai entiti dari tempat disimpannya entitientiti tersebut ke pihak-pihak yang membutuhkannya.
•           Perspektif Manajerial
Dilihat dari sisi bisnis dan manajerial, terutama dalam kaitannya dengan Manajemen Supply Chain, ada 4 (empat) peranan yang diharapkan perusahaan dari implementasi efektif sebuah teknologi informasi.
1.         Minimize Risks. Setiap bisnis memiliki resiko, terutama yang berkaitan dengan faktor-faktor keuangan. Pada umumnya resiko berasal dari adanya ketidakpastian dalam berbagai hal dan aspek-aspek eksternal lain yang berada di luar kontrol perusahaan.
2.         Reduce Costs. Teknologi informasi diharapkan dapat berkotribusi dalam perbaikan efisiensi dan optimalisasi proses-proses bisnis di perusahaan. Peranan teknologi informasi sebagai katalisator dalam berbagai usaha mengurangi biaya-biaya operasional perusahaan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan.
3.         Create New Realities. Dengan pesatnya perkembangan teknologi internet, telah mampu menciptakan suatu arena bersaing baru bagi perusahaan, yaitu di dunia maya. Berbagai konsep e-Business semacam ecommerce, e-procurement, e-customers, e-loyalty, dan lain-lain pada dasarnya meruapakan suatu cara memandang baru di dalam menanggapi mekanisme bisnis di era globalisasi informasi.
Metode Pembangunan Sistem
Metode yang paling sering digunakan dalam membangun e-Business adalah metode daur hidup. Metode ini cocok untuk pembangunan sistem e-Business, karena memiliki beberapa karakteristik yaitu proses dilakukan selangkah demi selangkah yang disertai dengan proses dokumentasi yang rapi. Metode daur hdup terdiri dari beberapa tahapan proses, yaitu tahap perencanaan, analisis, perancangan, penerapan, evaluasi, penggunaan, dan pemeliaraan. Pada setiap tahapan dilakukan prosespendokumentasian atas segala yang telah dilakukan atau disepakati.

Tahap Perencanaan
Tahap ini sangat penting karena pada tahap ini permasalahan yang sebenarnya didefinisikan secara rinci dimana Pembuat sistem mencoba memahami permasalahan dan mendefinisikan secara rinci, kemudian menentukan tujuan pembuatan sistem dan mengidentifikasi kendala-kendala. Hasilnya berupa proposal proyek

Tahap ini sangat penting karena pada tahap ini permasalahan yang sebenarnyadidefinisikan secara rinci
Tahap Analisis
Pada tahap ini pembuat sistem akan menganalisis permasalahan dengan menyusun studi kelayakan. Studi kelayakan ini menentukan kemungkinan keberhasilan  solusi yang diusulkan serta  untuk memastikan bahwa solusi  yang diusulkan tersebut benar-benar  dapat dicapai dengan sumber daya dan  dengan memperhatikan kendala yang terdapat pada perusahaan serta dampak  terhadap lingkungan sekeliling.
Tahap Perancangan
Tahap perancangan dalam membuat system informasi e-Business ini dapat disebut juga sebagai desain system. Dalam rancangan SI e-Business harus memperhatikan kebutuhan perusahaan e-Business, kebutuhan operator, kebutuhan pemakai, dan kebutuhan teknis.
Tahap Penerapan (Implikasi)
Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengimplementasikan  rancangan yang telah disusun sebelumnya agar dapat diwujudnyatakan. Implementasi untuk prosedur di dalam teknologi komputer akan menggunakan bahasa computer. Sementara itu, untuk proses yang terdapat di luar sistem komputer, disusunlah sebuah konvensi atau perjanjian atau tata tertib, agar setiap orang yang terlibat dapat mengikuti alur yang telah ditetapkan. Untuk merealisasikan sistem pada tahap pemaparan ini, ditempuh beberapa metode, antara lain, penggunaan paket aplikasi, pengembangan oleh staf sendiri (insourcing), dan pengembangnan yang dilakukan dengan kerjasama dari pihak luar seperti konsultan atau software house (outsourcing).
Tahap Evaluasi
Pada tahap ini, dilakukan uji coba sistem yang telah selesai disusun. Proses uji coba diperlukan untuk memastikan bahwa sistem tersebut sudah benar.
1.         Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengevaluasi perangkat keras adalah:
2.         Kemampuan perangkat keras yang meliputi kecepatn proses dan distribusinya
3.         Seberapa besar biaya yang harus disediakannya untuk pengoperasian dan perawatan sistem.
4.         Kompatibilitas perangkat keras terhadap sistem-sistem yang terkait, seberapa lama teknologi yang digunakan akan bertahan.
5.         Sejauh mana pilihan-pilihan terhadap komputer yang digunakan,memperhatikan faktor-faktor ergonomik.
6.         Tingkat kehandalan dan sekalabilitas jaringan komputer yang dibangun sebagai infrastruktur sistem tersebut.
Tahap Pemeliharaan dan penggunaan
Pada tahap ini, sistem yang telah diuji coba dan dinyatakan lolos dapat mulai digunakan untuk mengenal proses e-Business yang sesungguhnya. Pemeliharaan sistem secara rutin dapat meliputi penataan ulang database, membackup, dan scaning virus. Sementara itu, pemeliharaa juga termasuk melakukan penyesuaian-penyesuaian untuk menjaga kemuktahiran sistem, atau pembetulan atas kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dan belum diketahui sebelumnya.

Secara global, sebenarnya dimensi utama dari manejemen e-Business adalah meliputi tantangan-tantangan dalam hal sistem informasi dan teknologi informasi. Tantangan itu meliputi:
•           Pengelolaan strategi Bisnis/TI
•           Pengelolaan aplikasi-aplikasi bisnis
•           Pengelolaan platform teknologi berbasis internet
•           Manajemen sumberdaya data                                       
•           Pengembangan sistem
Dari tantangan-tantangan yang ada, organisasi e-Business diharapkan mampu menjawab tantangan dengan system dan manajemen yang efektif dan efisien sesuai dengan tujuan organisasi.

Faktor Kesuksesan e-Business
(Wade:2005) mengungkapkan beberapa faktor kesuksesan inplementasi e-Business, antara lain:
•           Ekspektasi dari perusahaan ditunjang dengan ketersediaan dana.
•           Jadwal dan waktu implementasi yang memadai.
•           Pengetahuan akan proses bisnis, kompetensi dan pengalaman dalam pembangunan e-Business system.
•           Komunikasi baik secara fungsional dan cross-fuction.
•           Komitmen yang tinggi dari semua pihak yang terlibat.
Faktor-Faktor Penyebab Kegagalan e-Business
•           Tidak ada komitmen yang utuh dari manajemen.
•           Penerapan e-Business tidak diikuti proses change management.
•           Tidak profesionalnya vendor teknologi informasi yang menjadi mitra bisnis
•           Buruknya infrastruktur komunikasi
•           Tidak selarasnya strategi TI dengan strategi perusahaan.
•           Adanya masalah keamanan dalam bertransaksi
•           Kurangnya dukungan finansial
•           Belum adanya peraturan yang mendukung dan melindungi pihak-pihak yang bertransaksi (cyberlaw),
•           Menggunakan target jangka pendek sebagai pijakan investasi ebusiness
Ada empat tahapan evolusi yang dapat dijadikan pegangan atau panduan bagi perusahanan yang ingin membangun e-Business:

1.         Tahap Inform, ditandai adanya unit-unit kecil di dalam perusahaan yang mulai mencoba membangun software-software kecilberbasis internet.
2.         Tahap Automate, mengintegrasikan unit-unit kecil software dalam perusahaan.
3.         Tahap Integrate, mengintegrasikan aplikasi e-Business perusahaan dengan entiti-entiti lain diluar perusahaan.          
4.         Tahap Reinvent, adanya perubahan secara mendasar dari manajemen perusahaan terutama yang berkaitan dengan cara melihat bisnis yang ada.
10 Prospek e-Business di Indonesia
Melalui berbagai kajian terhadap perkembangan e-business paling tidak terdapat 10 terdapat 10 prospek e-business di Indonesia yaitu :
E-business Type. Perkembangan pemakaian alat-alat elektronik dan digital sebagai medium komunikasi dan relasi bisnis jauh lebih cepat dibanding dengan cara transaksi jual beli.
Community. Lebih mudah menciptakan kebutuhan (demand creation) kepada generasi muda dibanding dengan mengubah pola hidup generasi tua
Content. Adanya internet yang paling banyak memperoleh keuntungan adalah perusahaan bukan end user.
Technology Device. Teknologi berbasis PC akan bergeser ke teknologi digital ditambah microprosessor seperti PDA
Access Channels. Berkembangnya teknologi informasi semacan internet dan website menawarkanperusahaan yang berminat mengimplementasikan kanal akses tersebut
Regulation. e-Business berkaitan erat dengan aktifitas pencarian laba finansial maka pemerintah akan mengikuti negara-negara maju dalam menerapkan regulasi e-business yang kondusif.
Organization. Faktor budaya, pendidikan, sosial dan perilaku dalam organisasi memegang peranan penting dalam menentukan sukses tidaknya sosialisasi penggunaan teknologi informasi
Change Strategy. Perusahaan di negara berkembang lebih memilih metode evolusi dibanding revolusi dalam mengimplementasikan e-Business.
Business Process. Perusahaan yang sukses diraih oleh perusahaan yang mampu mengawinkan konsep tradisional physical value chain dengan virtual value chain.
System Approach. e-Business baru dapat berkembang jika komponen lain dalam lingkungan sistem e-business turut tumbuh dan berkembang secara serentak.

e-Business sekarang tidak hanya digunakan dalam ekonomi terutama bidang pemasaran. Kini telah merambah kebidang-bidang lain juga. e-Payment, dan e-Pathner merupakan salah satu contoh pengembangan e-Bussiness.

Sumber:
http://dosen.narotama.ac.id/wp-content/uploads/2012/03/IMPLEMENTASI-E-BUSINESS-DI-INDONESIA.pdf. (e-book) diakses tanggal 9 Desember 2014
http://wayanordi.files.wordpress.com/2011/06/materi-8-e-bisnis-tahap-pengembangan-e-bisnis.ppt. diakses tanggal 9 Desember 2014

Minggu, 19 April 2015

Etika Dalam Berbisnis

19.34 Unknown
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.
Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.
Menurut Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance Managemen Jouurnal (1988) yang berjudul Managerial Ethics Hard Decisions on Soft Criteria, terdapat tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika kita, yaitu :

Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.
Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.

 - Sasaran dan Lingkup Etika Bisnis

Setelah melihat penting dan relevansinya etika bisnis ada baiknya kita tinjau lebih lanjut apa saja sasaran dan lingkup etika bisnis itu. Ada tiga sasaran dan lingkup pokoketika bisnis yaitu:

Etika bisnis sebagai etika profesi membahas berbagai prinsip, kondisi dan masalah yang terkait dengan praktek bisnis yang baik dan etis. Dengan kata lain, etika bisnis yang pertama bertujuan untuk mengimbau para pelaku bisnis untuk menjalankan bisnisnya secara baik dan etis. Karena lingkup bisnis yang pertama ini lebih sering ditujunjukkan kepada para manajer dan pelaku bisnis dan lebih sering berbicara mengenai bagaimana perilaku bisnis yang baik dan etis itu.
Etika bisnis bisa menjadi sangat subversife. Subversife karean ia mengunggah, mendorong dan membangkitkan kesadaran masyarakat untuk tidak dibodoh – bodohi, dirugikan dan diperlakukan secara tidak adil dan tidak etis oleh praktrek bisnis pihak mana pun. Untuk menyadarkan masyarakat khususnya konsumen, buruh atau karyawan dan masyarakat luas akan hak dan kepentingan mereka yang tidak boleh dilanggar oleh praktek bisnis siapapun juga.
Etika bisnis juga berbicara mengenai system ekonomi yang sangat menentukan etis tidaknya suatu praktek bisnis. Dalam hal ini etika bisnis lebih bersifat makro, yang karena itu barangkali lebih tepat disebut sebagai etika ekonomi.

- Prinsip-prinsip Etika Bisnis

Pada dasarnya, setiap pelaksanaan bisnis seyogyanya harus menyelaraskan proses bisnis tersebut dengan etika bisnis yang telah disepakati secara umum dalam lingkungan tersebut. Sebenarnya terdapat beberapa prinsip etika bisnis yang dapat dijadikan pedoman bagi setiap bentuk usaha.

Sonny Keraf (1998) menjelaskan bahwa prinsip etika bisnis adalah sebagai berikut :

Prinsip Otonomi ; yaitu sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.
Prinsip Kejujuran ; terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukkan secara jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak didasarkan atas kejujuran. Pertama, jujur dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak. Kedua, kejujuran dalam penawaran barang atau jasa dengan mutu dan harga yang sebanding. Ketiga, jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan.
Prinsip Keadilan ; menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai criteria yang rasional obyektif, serta dapat dipertanggung jawabkan.
Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual Benefit Principle) ; menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak.
Prinsip Integritas Moral ; terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan, agar perlu menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baik pimpinan atau orang-orangnya maupun perusahaannya.

Selain itu juga ada beberapa nilai – nilai etika bisnis yang dinilai oleh Adiwarman Karim, Presiden Direktur Karim Business Consulting, seharusnya jangan dilanggar, yaitu :

Kejujuran: Banyak orang beranggapan bisnis merupakan kegiatan tipu-menipu demi mendapat keuntungan. Ini jelas keliru. Sesungguhnya kejujuran merupakan salah satu kunci keberhasilan berbisnis. Bahkan, termasuk unsur penting untuk bertahan di tengah persaingan bisnis.

Keadilan: Perlakukan setiap orang sesuai haknya. Misalnya, berikan upah kepada karyawan sesuai standar serta jangan pelit memberi bonus saat perusahaan mendapatkan keuntungan lebih. Terapkan juga keadilan saat menentukan harga, misalnya dengan tidak mengambil untung yang merugikan konsumen.

Rendah Hati: Jangan lakukan bisnis dengan kesombongan. Misalnya, dalam mempromosikan produk dengan cara berlebihan, apalagi sampai menjatuhkan produk bersaing, entah melalui gambar maupun tulisan. Pada akhirnya, konsumen memiliki kemampuan untuk melakukan penilaian atas kredibilitas sebuah poduk/jasa. Apalagi, tidak sedikit masyarakat yang percaya bahwa sesuatu yang terlihat atau terdengar terlalu sempurna, pada kenyataannya justru sering kali terbukti buruk.
Simpatik: Kelola emosi. Tampilkan wajah ramah dan simpatik. Bukan hanya di dep
an klien atau konsumen anda, tetapi juga di hadapan orang-orang yang mendukung bisnis anda, seperti karyawan, sekretaris dan lain-lain.

Kecerdasan: Diperlukan kecerdasan atau kepandaian untuk menjalankan strategi bisnis sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku, sehingga menghasilkan keuntungan yang memadai. Dengan kecerdasan pula seorang pebisnis mampu mewaspadai dan menghindari berbagai macam bentuk kejahatan non-etis yang mungkin dilancarkan oleh lawan-lawan bisnisnya.

okeee, jadi dlam berbisnis kita harus memperhatikan hal-hal seperti diatas yaaa..
semoga suksessss :)

Jumat, 10 April 2015

Menu Navigasi

01.53 Unknown
Menu navigasi merupakan salah satu fasilitas blog yang berfungsi untuk mempermudah pengunjung dalam menjelajah menyusuri sisi-sisi blog.
Tanpa adanya menu navigasi kadang pengunjung dibuat bingung. Itu dikarenakan tidak ada tools atau alat bantu untuk menuju ke halaman utama atau halaman lainnya.

Meski demikian, tidak semua blogger menyukai atau peduli dengan menu navigasi. Sebagai gantinya terkadang blogger hanya menyediakan link ke arsip blognya.

Di sana pengunjung dapat melihat artikel-artikel yang telah diposting. Sesuai judul yang akan kita bahas adalah menu navigasi yang ada di blog WordPress. Seperti biasa ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum memulai membuat menu navigasi.

Fungsi dari menu navigasi pada blog yaitu memudahkan kita atau pengunjung blog untuk mencari artikel dalam satu kelompok misalkan pada menu navigasi tertera software pada menu drop downnya bisa terisi antara lain software audio, software edit foto, antivirus dan lain sebagainya.

Jumat, 27 Maret 2015

PERIKLANAN

21.24 Unknown
pastinya sudah sering kita lihat, entah itu di media masa seperti koran, majalah, televisi, radio, dan sebagainya. Iklan juga dapat memberikan informasi kepada kita tentang suatu produk, entah yang berupa barang maupun jasa. Lalu, sebenarnya apa yang dimaksud dengan iklan itu? Serta apa fungsi dari iklan tersebut? Mari kita bahas di sini. 
Periklanan merupakan salah satu alat yang paling umum digunakan perusahaan untuk mengarahkan komunikasi persuasif pada pembeli sasaran dan masyarakat. Periklanan pada dasarnya adalah bagian dari kehidupan industri modern. Kehidupan dunia modern saat ini sangat tergantung pada iklan.

Tanpa iklan para produsen dan distributor tidak akan dapat menjual produknya, sedangkan disisi lain para pembeli tidak akan memiliki informasi yang memadai mengenai produk barang dan jasa yang tersedia di pasar. Apabila hal itu terjadi maka industri dan perekonomian modern pasti akan lumpuh. Apabila sebuah perusahaan ingin mempertahankan tingkat keuntungannya, maka ia harus melangsungkan kegiatan periklanan secara memadai dan terus-menerus.

Menurut M. Suyanto (2007: 143) mendefinisikan ”Periklanan adalah penggunaan media bauran oleh penjual untuk mengkomunikasikan informasi persuasif tentang produk, jasa atau pun organisasi dan merupakan alat promosi yang kuat”.

Peranan periklanan dalam pemasaran suatu produk adalah untuk membangun kesadaran (awareness) terhadap keberadaan produk yang ditawarkan, menambah pengetahuan konsumen tentang produk yang ditawarkan, membujuk calon konsumen untuk membeli dan menggunakan produk tersebut dan untuk membedakan diri perusahaan   satu dengan perusahaan yang lainnya.

Definisi periklanan menurut Henry Simamora adalah sebagai berikut:
Periklanan adalah komunikasi non pribadi melalui bermacam-macam media yang dibayar oleh sebuah perusahaan bisnis atau organisasi nirlaba atau individu yang dalam berbagai cara teridentifikasi dalam pesan periklanan dan berharap menginformasikan atau membujuk anggota-anggota dari pemirsa tertentu. (Henry Simamora, 2000: 756).
Periklanan terfokus pada media massa seperti surat kabar, televisi, radio dan papan iklan. Periklanan menawarkan keunggulan signifikan diatas teknik promosional lainnya. Periklanan dapat menjangkau beribu-ribu pemirsa. Meskipun orang sering kaget saat mendengar harga iklan yang bernilai ratusan ribu rupiah per detik tayangan, tetapi sebenarnya dapat dibayangkan berapa jumlah pemirsa yang sanggup dijangkau lewat iklan tersebut.

Banyak konsumen yang menaruh kadar prestis kepada media massa yang digunakan dalam periklanan. Merupakan kenyataan sederhana bahwa sebuah produk yang di iklankan secara nasional dapat mengukur citra produk tersebut.

Inti dari periklanan itu sendiri merupakan suatu alat yang digunakan oleh pembeli/ penjual, setiap orang termasuk lembaga non laba atau dengan kata lain, periklanan dapat dipandang sebagai kegiatan pemasaran kepada suatu kelompok masyarakat baik secara lisan maupun dengan penglihatan suatu produk, jasa atau ide. jenis-jenis periklanan yaitu.
Seiring pertumbuhan ekonomi iklan menjadi sangat penting karena konsumen potensial akan memperhatikan iklan dari produk yang dibelinya. Menurut Terence A. Shimp (2003), secara umum periklanan mempunyai fungsi komunikasi yang paling penting bagi perusahaan bisnis dan organisasi lainnya yaitu:
  1. Informing (memberi informasi) membuat konsumen sadar (aware) akan merek-merek baru, serta memfasilitasi penciptaan citra merek yang positif. 
  2. Persuading (mempersuasi) iklan yang efektif akan mampu mempersuasi(membujuk) pelanggan untuk mencoba produk atau jasa yang diiklankan. 
  3. Reminding (mengingatkan) iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para konsumen. Periklanan yang efektif juga meningkatkan minat konsumen terhadap merek yang sudah ada dan pembelian sebuah merek yang mungkin tidak akan dipilihnya. 
  4. Adding Value (memberikan nilai tambah) Periklanan memberikan nilai tambah pada merek dengan mempengaruhi persepsi konsumen. Periklanan yang efektif menyebabkan merek dipandang lebih elegan, bergaya, bergengsi dan lebih unggul dari tawaran pesaing. 
  5. Assisting (mendampingi) peran utama periklanan adalah sebagai pendamping yang memfasilitasi upaya-upaya lain dari perusahaan dalam proses komunikasi pemasaran. Sebagai contoh, periklanan mungkin digunakan sebagai alat komunikasi untuk meluncurkan promosi-promosi penjualan seperti kupon-kupon dan undian. Peran penting lain dari periklanan adalah membantu perwakilan dari perusahaan.
kehidupan kita sehari-hari tidak luput dari periklanan, periklanan ini dapat membantu kita mendapatkan informasi tentang produk-produk yang baru dirilis oleh perusahaaan. iklan bisa kita temukan di media sosial, internet, tv,radio dll.

TOKO ONLINE

21.15 Unknown
Online shopping atau belanja online via internet, adalah suatu proses pembelian
barang atau jasa dari mereka yang menjual melalui internet. Sejak kehadiran internet,
para pedagang telah berusaha membuat toko online dan menjual produk kepada
mereka yang sering menjelajahi dunia maya (internet). Para pelanggan dapat
mengunjungi toko online (online store) dengan mudah dan nyaman, mereka dapat
melakukan transaksi di rumah, sambil duduk di kursi mereka yang nyaman di depan
computer.
Bisnis online adalah juga sama seperti kegiatan bisnis yang kita kenal sehari-hari.
Bedanya dalam bisnis online ini adalah segala kegiatan bisnis dilakukan secara online
dengan menggunakan media internet.
Bila saat ini teman-teman memiliki sesuatu yang dapat dibisniskan dalam kehidupan
sehari-hari, maka kemungkinan besar teman-teman dapat juga membuka bisnis
tersebut di dunia maya. Misalnya teman-teman memiliki usaha sablon kaos dan
selama ini kaos tersebut dipajang di outlet teman-teman di pinggir jalan, maka
kemungkinan besar teman-teman dapat mengembangkan usaha tersebut dengan
membuka toko kaos sablon di dunia maya. Bila demikian, maka teman sudah
menjalankan yang namanya “bisnis online”.
Pada dasarnya konsumen mereka dapat membeli barang apa saja dari toko
online. Berbagai produk tersedia, mulai dari buku, pakaian, alat rumah
tangga, mainan, perkakas, software dan bahkan asuransi. Itu pun hanya merupakan

sebagian kecil dari ribuan produk yang dapat dibeli oleh konsumen melalui internet. pada saat ini banyak orang yang berbisnis online shop. mereka menggunakan aplikasi BBM maupun internet. hal ini dapat menambah pendapatan pada seseorang yang melakukannya, juga dap[at menanmbah angka ekonomi pada kurs pendapatan. download.partalgaruda.org/

Kamis, 26 Februari 2015

Reading yukk

17.44 Unknown


Membaca adalah ikhtiar
Mencari tahu, mana salah mana benar
Membaca adalah jalan
Penghantar kita pada pengetahuan
Membaca adalah daya
Pengungkap makna dari segala yang ada

Cermin Pendidikan

17.42 Unknown


Sekumpulan foto bercerita tentang semangat seorang anak yang tetap sekolah meskipun memiliki kekurangan difisiknya. Foto itu diberi judul “semangat di antara kelemahan”. Foto yang lainnya bercerita tentang anak-anak yang asyik menikmati alam sekaligus belajar disekolah alam, dan foto lainnya bertemakan pendidikan di negeri ini. pameran foto yang berlangsung di sebuah pusat perbelanjaan di Metro ini menampilkan reportase foto karya-karya dari berbagai media masa.

Need an Invite?

Want to attend the wedding event? Be our guest, give us a message.

Nama Email * Pesan *

Our Location